Selasa, 06 September 2011

my father — Story

Percaya kah kamu ?

Beliau bilang rizki ga bakal kemana, allah telah menciptakan 3 hal untuk setiap manusia didunia ini, yaitu : rezeki, jodoh dan maut.

Langsung aja, dia ayah ku seorang yang sekarang berusia 55 tahun, barokallah fikum wa khair fi kulli hayati fidun ya wal akhiroh .. amin, sosok yang bisa di bilang panutan buat setiap sisi kehidupan yang telah aku lalui, penopang pondasi ke imanan didalam diriku yang terkadang bergerak naik dan turun, ya allah mudahkan untukku tuk selalu berbakti kepada Mu kepada rasul Mu dan kepada kedua orang tua ku .. amin.

Cerita ini bermula dari aku kecil, aku hanya lah seorang anak dari pedagang bubur ayam keliling di MI ( madrasah ibtidaiyah ) swasta di tempat tinggal ku, sedangkan ibu ku hanyalah pedangan warung kelontong dirumah, sukur alhamdulillah aku mempunyai 2 orang kakak wanita, dalam keseharian kehidupan keluargaku … ayah bekerja setiap hari berjualan bubur dengan gerobak yang di milikinya, entah kenapa setiap pulang dari berdagang bubur ayah sering menaikkan aku ke atas gerobaknya dan dengan senang serta bangga nya aku duduk di gerobak yang ayah dorong … sungguh subhanallah suatu kesenangan dan kebahagiaan yang tidak ternilai rasanya meski hanya di berikan kesempatan naik gerobak ayah, kenangan itu masih terngiang di kepalaku hingga saat ini dan bakal ku kenang terus sepanjang hidup ku semoga aku bisa membalas kebahagiaan yang telah ayahku berikan kepadaku kelak insyaallah .. amin.

Ayah berpesan jangan takut akan kekurangan rezeki, karena allah maha adil dan maha memberi, semua sudah diatur dalam kuasa – Nya, beliau bilang pada saat kami ( aku beserta ke dua orang kakakku ) kecil rezeki yang mereka peroleh tidak ada kekurangan malah terkadang lebih dari cukup, biaya kami sekolah pun mudah terpenuhi dari tingkat MI sampai perguruan tinggi, alhamdulillah semua lancar2 saja. karena rezeki anak merupakan rezeki orang tua, hingga pada saat si anak dewasa dan mendapatkan penghasil maka terjadilah perubahan yaitu rezeki anak adalah rezeki anak sedangkan rezeki orang tua adalah rezeki orang tua, pesan beliau jangan takut akan kekurangan rezeki dan jangan takut akan menikah, karena dengan menikah di bukakan pintu2 rezeki yang bersumber dari segala arah, nah tinggal bagai mana kita berikhtiar nya … beliau menambahkan beda pada saat sekarang, mencari rezeki agak sulit karena setiap anak sudah bisa mencari rezekinya masing2.

initinya :

jangak takut akan kekurangan karena allah maha pemberi dan tempat meminta serta di iringi ikhtiar, jangan takut akan menikah karena alasan tidak punya uang, karena suatu niat baik insyaallah ada jalan nya dan allah maha tahu akan segala yang hambanya butuhkan, setiap orang memiliki takaran rezekinya dan sifatnya bisa berubah2 bergantung pada ambisi, ikhtiar, doa dan kedermawanannya, jangan takut akan kekurangan rezeki akan titipan yang allah berikan ( anak ) karena setiap hambanya pasti diberikan rezeki yang berlebih sesuai dengan kebutuhan … barokallah fi kulli muslimin wal muslimat .. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permissions On Linux and Unix

Sering kali pada saat kita melakukan pengeditan file pada lingkungan Os linux atau unix, mengalami kendala pada bagian permission atau jug...