Film yang menceritakan kisah percintaan Melati dengan pemuda yang bernama Jaka. Mereka menjalin hubungan pacaran tanpa diketahui dari pihak keluarga masing-masing. tokoh Melati sering mendapatkan kekerasan baik secara jasmani dan rohani. Faktor tarumatis keluarga yang mendasari Jaka melakukan hal tersebut Sehingga ia sering melampiaskannya kepada Melati. tokoh Melati berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa lepas dari kekerasan yang selalu dilakukan kekasihnya memang pada awalnya sulit. hingga akhirnya tokoh Melati tidak kuat lagi untuk menahan penderitaannya dia pun memberanikan diri untuk lepas dari Jaka.
makna pembelajaran yang diperoleh dari film tersebut :
KDP ( kekerasan dalam pacaran ) adalah merupakan suatu tindakan yang merugikan baik dari segi jasmani atau rohani bagi korbannya, hal ini biasanya terjadi karena buruk nya pendalaman akan nilai-nilai kasih sayang, saling peka akan perasaan satu sama lain, menjaga, melindungi dan bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan, dalam hal ini yang berpengaruh penting dalam menumbuhkan pandasi nilai-nilai tersebut adalah keluarga di mana tempat pelaku kejahatan tersebut berasal, semakin kuat kelaurga menanamkan nilai tersebut semakin baik seseorang mengambil sikap baik dari segi fisik maupun psikis, adapun pengaruh lain seperti lingkungan dapat di tepis dengan peran serta keluarga dalam menjaga bagian dari keluarg, jika hal ini bisa di terapkan " Insayaallah tidak ada yang namanya KDP "
Kenapa bisa KDP muncul
dalam paparan film diatas menggambarkan ada faktor traumatis yang dialamai oleh pelaku kejahatan tersebut dimana dalam hal ini keluarga secara tidak langsung mengajarkan perilaku-perilaku yang tidak baik yang bisa di contoh oleh anggota keluarga yang lain, sehingga hal ini menjadi suatu yang sifatnya pelampiasan pada seseorang yang dekat/pacar nya.
pendapat penulis tetang KDP
KDP berasal dari ada nya suatu hubungan yang bernama pacaran, dalam kamus penulis pacaran adalah sekedar proses membuang-buang waktu dalam kehidupan, hal yang mendasarinya adalah pada saat berpacaran tidak ada komitmen yang harus di penuhi, hanya sekedar status belaka dan dalam proses pacaran yang umum terjadi adalah peroses saling menyakiti perasaan dimana terkadang seseorang sulit sekali menjaga ucapannya, hal ini lah yang mendasari penulis mengambil kesimpulan seperti itu.
Makna kata " SAYANG dalam berhubungan "
Jika ada dua orang yang saling menyayangi mereka pastinya akan menjaga segala sesuatunya karena semua berasal dari hati bukan kebutuhan akan emosi dan nafsu
dengan dilandasi memiliki atau tidak memiliki orang tersebut asalkan kedua-dua nya merasakan "Kebahagiaan" bukan berarti selingkuh akan tetapi tau batasan yang harus di patuhi.
Makna kata " Cinta dalam berhubungan "
Jika ada dua orang yang saling mencintai mereka pastinya akan melakukan segala sesuatunya karena semua berasal kebutuhan akan emosi dan nafsu
dengan dilandasi keinginan harus memiliki orang tersebut sehingga merasakan arti "Kebahagiaan" secara emosional maupun jasmani.
So : kenapa harus pacaran ?
Pacaran tidak menjamin seseorang bisa menikah dengan pasangan nya, pacaran juga mengajarkan budaya - budaya barat yang biasanya mendekatkan pada yang namanya pergaulan bebas, kekerasan baik fisik maupun emosi, sangat jarang orang yang berpacaran bisa menjaga seseorang yang dikasinya dengan baik dari segi fisik dan perasaan nya, banyak wanita karena dengan ucapan gombal pria, wanita mau melakukan apa saja demi pasangannnya, pada hal dia tidak tahu akan seperti apa jalan hidupnya dengan pasangannya,
Saran dari penulis
buat apa pacaran yang nantinya hanya menimbulkan kegelisahan, ketidak nyamanan, berkomitmen yang hanya sebatas setatus saja, bukan kah hanya sekedar sesuatu yang sia-sia nantinya, jadi biarlah hati kecil dan keyakinan yang memilih dan belajar bertanggung jawab serta berkomitmen dalam hidup dengan menikah tanpa harus pacaran atau boleh berpacaran tapi setelah menikah.
hidup adalah suatu pilihan, tapi terkadang seseorang/individu menyianyiakan kesempatan tersebut, sama halnya pada wanita sosok lembut dan pemaaf, yang selalu memaafkan sampai pada akhirnya jenuh akan kata maaf barulah ia tersadar waktu telah terbuang dengan sia-sia dan diiringi luka baik fisik maupun perasaan, nah situ dia mengambil sikap dalam hidupnya, jangan menyianyiakan kesempatan karena dia datang tidak menentu dan terkadang hanya sekali dan ia menghilang untuk selamanya.
Just follow you heart and pray for Allah for the better future ... may allah bless us in every moment, in every step of life ... amin
Assalamualaikum
Alhamdulillah i can write something in Here
"the taste of my curious is my problem"
Langganan:
Postingan (Atom)
Permissions On Linux and Unix
Sering kali pada saat kita melakukan pengeditan file pada lingkungan Os linux atau unix, mengalami kendala pada bagian permission atau jug...

-
Dalam perjalanan hidup pasti suatu saat kita akan mengalami yang namanya penderitaan, sebenarnya apa sih penderitaan itu, penderitaan adalah...
-
Alam di ciptakan dengan penuh keindahan didalamnya, begitu halnya manusia tuhan menciptakan manusia lengkap dengan keindahan yang dimiliki, ...